Di Balik Buka Bersama

 Assalamu'alaikum Guys.., kali ini mari kita bahas manfaat buka bersama di bulan Ramadhan.
 Buka bersama sudah menjadi budaya para masyarakat muslim di bulan Ramadhan, terutama bagi anak muda. Mereka berkumpul pada grup-grup tertentu sekaligus mengadakan acara yang bertepatan pada bulan Ramadhan.  Sebenarnya banyak manfaat yang bisa kita ambil dari buka bersama. Seperti halnya saling menjalin ukhuwah antara saudara, saling berbagi kepada sesama, membahas masalah tertentu, dan sebagainya.
   
   Yang pertama yaitu buka bersama dalam acara reuninan. Memang hal ini sering kali dilakukan para anak muda. Hanya sekedar berkumpul bertemu dengan kawan lama. Namun manfaatnya sangat besar sekali lho guys. Yeah... sebelum berbuka bersama bisanya mereka berbincang-bincang sebentar mengenai pengalaman mereka masing-masing. Saling bercanda, bersenda gurau. Eh... tapi ingat bincang-bincangnya ada batasnya. Jangan sekali-sekali membicarakan keburukan orang lain. Dan selalu berceritalah dengan landasan kebenaran, jangan mengada-ada. Hal itu dapat mengakibatkan puasa kita sia-sia dan hanya menerima rasa lapar dan dahaga yang tak bermanfaat.
       
Yang kedua adalah buka bersama dengan tujuan berbagi dengan sesama. Hal ini biasanya dilakukan oleh masyarakat yang berkecukupan membagikan sebagian rezekinya kepada orang-orang yang berhak, sebagai contoh mengadakan buka bersama dengan anak anak panti asuhan. Sungguh betapa besar pahala yang mereka terima, karena shodaqoh yang mereka berikan akan dilipatkan pahala yang mereka dapat dari Allah SWT. Sekaligus orang orang tersebut dapat meningkatkan kepedulian sosial dengan sesama.
   
     Yang terakhir adalah buka bersama untuk membahas masalah tertentu atau musyawarah. Hal ini biasanya diadakan oleh orang orang yang sibuk, organisasi tertentu, dan sebagainya. Karena dalam acara buka bersama biasanya partisipasi yang mengikuti rapat meningkat, apalagi kalau gratiiisan XD.. hahaha

Nah susunan acara buka bersama itu biasanya di awali dengan sambutan dari panitia yang mengadakan. Selanjutnya membahas tujuan diadakan buka bersama, Kemudian memasuki acara inti yaitu buka bersama :D  dan diakhiri dengan penutup. 
Ayo... adakan buka bersama dengan kawan kawan anda.., Insyaallah ukhuwah akan terjalin dan kebersamaan tetap akan terjaga. Jangan lupa ajak saya juga yak..., Sekian semoga bermanfaat Guys..

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Awas! Jangan Buat Puasamu Sia-Sia

Di bulan Ramadhan setiap muslim memiliki kewajiban berpuasa untuk menahan lapar dan dahaga mulai dari fajar hingga terbenamnya matahari. Namun betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga. Sungguh rugi dia alami karena usahanya untuk menahan rasa lapar dan dahaga mulai dari fajar sampai terbenamnya matahari berakhir dengan sia-sia. Mengapa amalan mereka sia-sia?
Berikut merupakan beberapa hal penyebab amalan puasa seseorang dianggap sia-sia. Semoga kita dapat menjauhi perilaku tersebut.

1. Jauhilah Perkataan Dusta
    Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ   
   “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah  
    tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903)
    Berkata dusta adalah menyatakan sesuatu yang tidak sesuai kebenarannya. Seseorang tersebut    
    melebih-lebihkan atau mengurangi bahkan mengarang kejadian yang ia alami. Mengamalkannya  
    berarti melakukan perbuatan keji yang merupakan konsekuensinya yang telah Allah larang.

2. Jauhilah Perkataan Sia-sia dan Perkataan Porno
    Amalan kedua yang membuat puasa kita sia-sia adalah lagwu (sia-sia) dan rofats (kata-kata Porno).
    Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهُلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ ، إِنِّي صَائِمٌ
   “Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan  
    menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau  
    berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa”.” (HR. Ibnu   
    Majah dan Hakim. Syaikh Al Albani dalam Shohih At Targib wa At Tarhib no. 1082 mengatakan   
    bahwa hadits ini shohih)

3. Jauhilah Pula Berbagai Macam Maksiat
    Itulah sejelek-jelek puasa yaitu hanya menahan lapar dan dahaga saja, sedangkan maksiat masih  
    terus dilakukan. Hendaknya seseorang menahan anggota badan lainnya dari berbuat maksiat.  
    Ibnu Rojab mengatakan,
أَهْوَنُ الصِّيَامُ تَرْكُ الشَّرَابِ وَ الطَّعَامِ
   “Tingkatan puasa yang paling rendah hanya meninggalkan minum dan makan saja.”

     Dari Ibnu Abbas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ مَعَ ذِى مَحْرَمٍ
    “Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali jika bersama  
     mahramnya.” 
     (HR. Bukhari, no. 5233)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
أَلاَ لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ لاَ تَحِلُّ لَهُ ، فَإِنَّ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ ، إِلاَّ مَحْرَمٍ
Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya karena sesungguhnya syaithan adalah orang ketiga di antara mereka berdua kecuali apabila bersama mahromnya. (HR. Ahmad no. 15734. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan hadits ini shohih ligoirihi –shohih dilihat dari jalur lain-)
 Kalau di luar Ramadhan, perbuatan maksiat semacam ini saja jelas-jelas dilarang maka tentu di bulan Ramadhan lebih tegas lagi pelarangannya. Semoga kita termasuk orang yang mendapat taufik dari Allah untuk menjauhi berbagai macam maksiat ini.

source : http://muslim.or.id/ramadhan/janganlah-buat-puasamu-sia-sia.html
             http://ensiklopedi-alquran.com/index.php/index/1592-berkata-dusta

Hisab dan Rukyat

Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah.
Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi). Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Rukyat dilakukan setelah Matahari terbenam. Hilal hanya tampak setelah Matahari terbenam (maghrib), karena intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding dengan cahaya Matahari, serta ukurannya sangat tipis. Apabila hilal terlihat, maka pada petang (maghrib) waktu setempat telah memasuki bulan (kalender) baru Hijriyah. Apabila hilal tidak terlihat maka awal bulan ditetapkan mulai maghrib hari berikutnya.
Perlu diketahui bahwa dalam kalender Hijriyah, sebuah hari diawali sejak terbenamnya matahari waktu setempat, bukan saat tengah malam. Sementara penentuan awal bulan (kalender) tergantung pada penampakan (visibilitas) bulan. Karena itu, satu bulan kalender Hijriyah dapat berumur 29 atau 30 hari.

Hisab

'Hisab secara harfiah 'perhitungan. Dalam dunia Islam istilah hisab sering digunakan dalam ilmu falak (astronomi) untuk memperkirakan posisi Matahari dan bulan terhadap bumi. Posisi Matahari menjadi penting karena menjadi patokan umat Islam dalam menentukan masuknya waktu salat. Sementara posisi bulan diperkirakan untuk mengetahui terjadinya hilal sebagai penanda masuknya periode bulan baru dalam kalender Hijriyah. Hal ini penting terutama untuk menentukan awal Ramadhan saat muslim mulai berpuasa, awal Syawal (Idul Fithri), serta awal Dzulhijjah saat jamaah haji wukuf di Arafah (9 Dzulhijjah) dan Idul Adha (10 Dzulhijjah).
Dalam Al-Qur'an surat Yunus (10) ayat 5 dikatakan bahwa Allah memang sengaja menjadikan Matahari dan bulan sebagai alat menghitung tahun dan perhitungan lainnya. Juga dalam Surat Ar-Rahman (55) ayat 5 disebutkan bahwa Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan.
Karena ibadah-ibadah dalam Islam terkait langsung dengan posisi benda-benda langit (khususnya Matahari dan bulan) maka sejak awal peradaban Islam menaruh perhatian besar terhadap astronomi. Astronom muslim ternama yang telah mengembangkan metode hisab modern adalah Al Biruni (973-1048 M), Ibnu Tariq, Al Khawarizmi, Al Batani, dan Habash.
Dewasa ini, metode hisab telah menggunakan komputer dengan tingkat presisi dan akurasi yang tinggi. Berbagai perangkat lunak (software) yang praktis juga telah ada. Hisab seringkali digunakan sebelum rukyat dilakukan. Salah satu hasil hisab adalah penentuan kapan ijtimak terjadi, yaitu saat Matahari, bulan, dan bumi berada dalam posisi sebidang atau disebut pula konjungsi geosentris. Konjungsi geosentris terjadi pada saat matahari dan bulan berada di posisi bujur langit yang sama jika diamati dari bumi. Ijtimak terjadi 29,531 hari sekali, atau disebut pula satu periode sinodik.

 Rukyat

 Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang pertama kali tampak setelah terjadinya ijtimak. Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang, atau dengan alat bantu optik seperti teleskop.
Aktivitas rukyat dilakukan pada saat menjelang terbenamnya Matahari pertama kali setelah ijtimak (pada waktu ini, posisi Bulan berada di ufuk barat, dan Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari). Apabila hilal terlihat, maka pada petang (Maghrib) waktu setempat telah memasuki tanggal 1.
Namun demikian, tidak selamanya hilal dapat terlihat. Jika selang waktu antara ijtimak dengan terbenamnya Matahari terlalu pendek, maka secara ilmiah/teori hilal mustahil terlihat, karena iluminasi cahaya Bulan masih terlalu suram dibandingkan dengan "cahaya langit" sekitarnya. Kriteria Danjon (1932, 1936) menyebutkan bahwa hilal dapat terlihat tanpa alat bantu jika minimal jarak sudut (arc of light) antara Bulan-Matahari sebesar 7 derajat. [1]
Dewasa ini rukyat juga dilakukan dengan menggunakan peralatan canggih seperti teleskop yang dilengkapi CCD Imaging. namun tentunya perlu dilihat lagi bagaimana penerapan kedua ilmu tersebut

Kriteria Penentuan Awal Bulan Kalender Hijriyah

Penentuan awal bulan menjadi sangat signifikan untuk bulan-bulan yang berkaitan dengan ibadah dalam agama Islam, seperti bulan Ramadhan (yakni umat Islam menjalankan puasa ramadan sebulan penuh), Syawal (yakni umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri), serta Dzulhijjah (dimana terdapat tanggal yang berkaitan dengan ibadah Haji dan Hari Raya Idul Adha).
Sebagian umat Islam berpendapat bahwa untuk menentukan awal bulan, adalah harus dengan benar-benar melakukan pengamatan hilal secara langsung. Sebagian yang lain berpendapat bahwa penentuan awal bulan cukup dengan melakukan hisab (perhitungan matematis/astronomis), tanpa harus benar-benar mengamati hilal. Keduanya mengklaim memiliki dasar yang kuat.
Berikut adalah beberapa kriteria yang digunakan sebagai penentuan awal bulan pada Kalender Hijriyah, khususnya di Indonesia:

Just Try

Hai Bro n Sis... Sorry I just try my blog, Is that RSS Graffiti in my facebook appear or not? If it is appear so I'm good..., If not appear... I'm failed. Thank's. It will good if you come to my Blog. Thank you ^.^

Bayar Hutang Puasa Yuk...

Tidak terasa bulan Ramadhan hampir tiba lagi. Bagi kaum hawa yang belum bayar utang Puasa yuk segera dibayar. Ini utang jangan disepelekan. Sering kali para muslimah mengulur-ngulur waktu untuk membayar utang jenis ini. Padahal utang ini bukan sekedar utang biasa kawan. Kita berhutang kepada pemilik dunia dan akhirat, yaitu Allah SWT.
Sesuai kodrat saya sebagai muslimah, Allah berbaik hati memberikan kompensasi kepada kaum muslimah untuk tidak berpuasa beberapa hari karena kedatangan tamu istimewa.  Namun kita harus membayar hutang puasa itu setelah bulan Ramadhan. Buat teman teman muslimah yang belum membayar hutang puasa, mari segera dibayar sebelum Ramadhan tiba. Jangan sampai kita tidak bisa membayar utang puasa itu, karena umur manusia memang tidak bisa ditebak waktunya.

Salam Ramadhan

Assalamu'alaikum kawan...
Dalam rangka menyambut bulan Ramadhan 1435 H ini..., ane niatin untuk ngurus blog yg sering kosong and jarang keisi ini... Secara tidak langsung juga belajar cara menulis n mengarang..., lumayan memanfaatkan wktu liburan..., paling tidak ada catatan sedikit di blog ane ini...,
Hurray... yip.. yip... hurray


Kartun Ramadhan

Alhamdulillah, puasa tinggal beberapa hari lagi..., Sebelum puasa dimulai, lumayan nih dapet gambar gambar lucu..., nggak sengaja nemu gambar comek ini pas liburan... , daripada ndak ada kerjaan mending searching sana... searching sini..., yuk langsung aja..., checkidot gambarnya ^^

          * Secara tidak langsung blog ane jadi blogphoto...
Semoga bermanfaat kawan ^^.., semangat Ramadhan... Ramadhan... We are coming.. !!!!