BPJS Jembatan Indonesia Mencapai Pelayan Kesehatan yang Berkualitas.

Semakin tingginya biaya pengobatan dan rendahnya daya beli mesyarakat kelas menengah bawah, Pemerintah Indonesia membuat suatu badan yang disebut BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial).  “ Orang miskin dilarang sakit”, Jargon konyol yang bergema bertahun-tahun yang lalu ini mulai pudar. Sebelum adanya BPJS, masyarakat menengah ke bawah tidak mampu berobat ke balai pengobatan karena keterbatasan biaya, ditambah lagi kacaunya pelayanan puskesmas dan rumah sakit pemerintah yang membuat masyarakat menasbihkan jargon tersebut bahwa orang miskin sebaiknya jangan sakit, tapi apa bisa?
Pada tahun 2011, terbitlah undang-undang Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, dan salah satunya adalah BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan). BPJS menerapkan subsidi silang dalam prakteknya, karena jika dicermati lebih jauh akan terlihat bahwa dana peserta yang tidak (belum) sakit , dimanfaatkan terlebih dahulu bagi mereka yang membutuhkan dan tidak menghilangkan hak kita sebagai anggota BPJS Kesehatan. Secara tidak langsung fungsi manusia sebagai makhluk social telah dilaksanakan oleh BPJS tanpa campur tangan dari pihak kita.
Mekanisme pembayaran BPJS dibagi setiap kelasnya. Kelas 1 membayar 59.500, kelas 2 membayar 45.500, kelas 3 membayar 25.500 yang dibayarkan setiap bulan. Apabila anggota BPJS ada yang sakit, maka semua tanggungan biaya RS dilimpahkan kepada BPJS sesuai syarat yang telah ditentukan. Sistem BPJS ini sangatlah menguntungkan bagi masyarakat Indonesia. Bagi masyarakat yang berada pada  golongan menengah keatas membantu masyarakat yang berada di golongan menengah ke bawah. Hal ini dapat meningkatkan kemerataan pelayanan kesehatan di Indonesia. Jadi pemerintah mengajak masyarakat bersama-sama untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.
Pola pendaftaran BPJS ini pun tergolong mudah. Masyarakat bisa mendaftar secara online maupun langsung datang ke kantor BPJS terdekat. Bagi yang sudah terdaftar anggota ASKES secara langsung menjadi anggota BPJS karena BPJS adalah perkembangan  lebih lanjut dari ASKES.

Semua orang tidak menginginkan sakit. Tetapi adakalanya kita sudah mempersiapkan kemungkinan terburuk yang terjadi pada kesehatan kita. Orang yang dikaruniai kesehatan mesti bersyukur dengan cara membantu orang-orang yang mengalami kesusahan. Kesehatan sangatlah berharga jika dibandingkan dengan harta yang melimpah. Walaupun dana BPJS tidak diaplikasikan sekarang pada diri Anda, akan tetapi suatu saat nanti Anda pasti membutuhkan.  BPJS jembatan Indonesia mencapai pelayan kesehatan yang berkualitas.

Sumber : www.pasiensehat.com/2015/03/tanya-jawab-bpjs-kesehatan-seputar-kepesertaan.html

"Selamat Jalan Mahar :'( "

                
  Awal tahun 2015, Dunia perfilman Indonesia kehilangan salah satu actor berprestasinya. Verrys Yarmano atau pemeran film lascar pelangi yang memerankan tokoh “Mahar” ini meninggal dunia di usia muda yaitu  19 tahun.  Kabar ini dibenarkan oleh Kapolsek Senen Kompol Kasmono.
Menurutnya, sebelum Verrys menghembuskan nafas terakhirnya, ia sempat berbincang-bincang dengan teman sekamarnya, Zulfani yang juga sebagai peeran dalam lascar pelangi. Ia sempat meminta Zulfani untuk mengoleskan minyak angin ke tubuhnya. Akan tetapi Verrys menolak ketika Zulfani mengajaknya untuk periksa ke dokter. Setelah itu Zulfani pergike kampus, ketika kembali ke kamar kostnya pukul 15.00 Ia mendapati Verrys sudah tidak bernyawa.
Saat ini Verrys tercatat sebagai mahasiswa di Fakultas Film Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Ia mendapat beasiswa dari Laskar Pelangi untuk melanjutkan studinya ke Jakarta. Walaupun sudah menjadi artis box office Indonesia, Verrys tetap dalam kehidupan sederhana seperti dulu. Kesejahteraan yang diterimanya hanya sementara. Hal itu karena, setelah menikmati pasca pemutaran film lascar pelangi, Verrys mengalami kecelakaan yang menyebabkan dirinya koma selama 14 hari. Verrys diterbangkan dalam keadaan koma dari Bangka Belitung ke Jakarta.
Menurut Andre Hirata Penulis Laskar Pelangi, Verrys pernah bercerita kepada dirinya bahwa